Pria itu mengaku mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk menggantikan imam ketika salat Jumat.
Seorang pria tiba-tiba menampar imam Masjid Negara di Malaysia saat salat Jumat sedang berlangsung.
Kejadian ini mengejutkan banyak pihak sekaligus membuat salat Jumat batal dan harus diulang kembali.
Banyak yang bertanya-tanya apa motif pria tersebut sehingga bertindak sedemikian.
Mohd Zuhairee Mohd Yatim, 39, imam yang menjadi korban penamparan, tidak menyangka akan mendapat perlakuan seperti itu. Pada awalnya Mohd Zuhairee mengira pria yang datang dari belakang itu mungkin ingin memperbaiki bacaannya yang dianggap salah.
Mengomentari hal ini, Penasehat Media Persatuan Pengguna Islam Malaysia (PPIM), Ustaz Tuan Asmawi Tuan Umar mengatakan, jika orang itu waras maka dia tidak seharusnya bertindak demikian apapun alasannya, termasuk jika merasa ada kesalahan pada bacaan.
"Mungkin dia merasa bacaannya lebih bagus dari orang Malaysia. Namun imam yang ditugaskan itu adalah lulusan terbaik dan bacaannya tidak perlu diragukan," kata Tuan Asmawi.
"Jika orang itu waras, dia tidak boleh bertindak seperti itu. Dan jika ada kesalahan, bisa ditegur dengan cara yang baik," katanya ketika dihubungi MyNewsHub dikutip Dream, Senin 21 September 2015.
Tuan Asmawi turut mengomentari insiden unik ini di halaman Facebook setelah menghubungi Mohd Zuhairee yang juga merupakan kenalannya.
Namun berdasarkan pernyataan yang dikeluarkan polisi, pria yang menampar imam saat membaca surat Al-Fatihah pada rakaat pertama salat Jumat itu, bukanlah warga Arab seperti dugaan banyak orang.
Sebaliknya, pria yang memicu kemarahan publik itu adalah warga India berusia 31 tahun yang berasal dari Kashmir.
Berdasarkan pemeriksaan awal, tersangka diyakini mengalami masalah mental karena kadang berbicara seorang diri. Pria itu mengaku mendengar bisikan yang menyuruhnya untuk menggantikan imam ketika salat Jumat.
Akibat insiden tersebut, salat Jumat itu harus diulang kembali segera setelah tersangka ditahan.
Post a Comment