LEICESTER - Putri Kekaisaran Jepang, Putri Mako tampaknya berhasil menyembunyikan identitasnya selama sekitar satu tahun ia tinggal di Leicester, Inggris.
Teman-teman satu kampusnya, bahkan tak semua dosennya pun tak tahu bahwa salah satu mahasiswnya ini merupakan sosok yang sangat dihormati di Jepang.
Adapun di negaranya, cucu Kaisar Akihito ini jarang tampil di depan publik. Ia lebih banyak tinggal di istana nan megah dengan protokoler sangat ketat.
Kondisi ini berbeda jauh dengan apa yang ia jalani selama ia menyelesaikan pendidikannya di Leicester.
Putri Pangeran Akishino ini berbaur dengan mahasiswa lainnya dan hidup layaknya mahasiswi pada umumnya.
Sebenarnya, sejumlah mahasiswa Jepang lainnya tahu siapa ia sebenarnya. Tapi, mereka tak mengungkapnya ke depan publik dan membiarkannya nyaman belajar.
Akhirnya, 'penyamaran' sang putri ini pun diungkap ke publik oleh Kekaisaran Jepang menandai keberhasilan Putri Kiko menyelesaikan studinya, dengan gelar Master di bidang Kajian Museum dan Galeri, Universitas Leicester.
Konferensi pers terbatas pun digelar untuk mengungkap kisah-kisah menarik Sang Putri Kaisar.
Sayangnya, lantaran Kekaisaran Jepang memiliki protokoler sangat ketat, maka pertanyaan wartawan pun sangat dibatasi dengan peraturan sangat kaku.
Para awak media lebih banyak memperhatikan percakapan antaran Putri Mako dengan Kepala Sekolah, Dr Sheila Watson.
"Ia pelajar yang hebat, sopan dan mampu mengungkapkan ide-idenya dengan baik. Ini merupakan momen istimewa untuk bisa menjalin hubungan yang erat dengannya," jelas dosen pengawasnya, Profesor Simon Knell.
Adapun Putri Mako sendiri rencananya akan diwisuda pada Januari 2016 mendatang. Pihak universitas berharap agar hubungan antar keduanya bisa terus terpelihara, baik dengan kekaisaran Jepang maupun dengan Putri Mako sendiri.
Post a Comment