Selain dua orang meninggal dunia, ada 32 jemaah haji asal Indonesia yang mengalami luka-luka akibat jatuhnya crane proyek perluasan Masjidil Haram, Jumat (11/9/2015).
Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia dr Fidiansjah mengungkapkan hingga pukul 23.00 Waktu Arab Saudi (WAS) pihaknya mencatat ada 32 jemaah asal Indonesia yang mengalami luka ringan hingga luka berat akibat peristiwa tersebut
Tujuh jemaah yang kini dirawat di Balai Pengobatan Haji Indonesia (BPHI)dalam keadaan stabil dan segera akan dikembalikan ke Kelompok Penerbangan (Kloter)-nya setelah pulih “Kondisinya stabil tinggal proses pemulihan. Insyaallah secepatnya kita kembalikan ke masing-masing kloternya,” kata Fidiansjah.
Selain di BPHI, ada delapan jemaah yang menjalani perawatan di Klinik Sektor IV yang berada di sekitar Masjidil Haram. Sementara 17 jemaah lainnya di rawat di tiga rumah sakit Arab Saudi. Diantaranya 11 di Rumah Sakit Zaheer, satu orang di Rumah Sakit King Abdul Aziz, dan lima orang di rumah sakit An Noor.
Sebagian besar jemaah yang menjadi korban jatuhnya crane mengalami luka di bagian kaki dan kepala akibat tertimpa material bangunan akibat jatuhnya crane tersebut.
"Kita doakan yang meninggal khusnul khotimah dan yang luka-luka bisa wukuf dan menjadi haji yang mabrur," ungkap Fidiansjah.
Seperti diketahui akibat hujan lebat disertai angin kencang yang melanda Kota Mekkah, crane proyek perluasan Masjidil Haram tiba-tiba jatuh dan menimpa bangunan Masjidil Haram yang mengakibatk 87 orang jemaah dari berbagai negara meninggal duni termasuk dua jemaah asal Indonesia. Selain itu, sejumlah jemaah pun terpaksa harus mendapatkan perawatan karena mengalami luka-luka akibat insiden jatuhnya crane proyek perluasan Masjidil Haram.
Post a Comment