Home » , , » Kim Jong Un Tembak Mati Wakil Perdana Menteri, Pantaskah Dapat Soekarno Award?

Kim Jong Un Tembak Mati Wakil Perdana Menteri, Pantaskah Dapat Soekarno Award?

Written By Unknown on Monday, September 14, 2015 | 7:01 PM

http://sakuratoto.com/home/register/94642614339

Pemimpin fenomenal Korea Utara, Kim Joung Un yang baru-baru ini akan diberikan penghargaan Soekarno Award oleh Yayasan Pendidikan Soekarno dilaporkan telah memerintahkan mengeksekusi wakil perdana menteri Choe Yong-gon (63).

Seperti dikabarkan USA Today yang mengutip kantor berita Korsel Yonhap, Rabu (12/8/2015), melaporkan jika Yong-gon ditembak mati pada Mei lalu setelah mengeluhkan kebijakan Kim.

Dalam pernyataan yang dikeluarkan kantor berita tersebut, Kementerian Unifikasi Korea Selatan menyebutkan,” Choe tidak pernah lagi terlihat di depan publik sejak delapan bulan lalu ketika ia menyaksikan peringatan tiga tahun meninggalnya mantan pemimpin Korsel, Kim Jong Il.

“Pemerintah sedang mengawasi apa sebenarnya yang terjadi padanya,” demikian isi pernyataan tersebut.

Informasi yang terkait dengan rahasia kelas tinggi Korea Utara sangat susah dikonfirmasi secara independen.

Baik Kementerian Unifikasi maupun agen intelijen Korea Selatan tak dapat memberikan konfirmasi mengenai kebenaran berita ini.

Dikabarkan sejak tahun 2011, Kim Jong Un telah mengeksekusi mati sebanyak 70 pejabat sejak memerintah. Pemerintahan yang dipimpinnya pun dirasakan pejabat bawahannya bak pemerintahan teror lantaran banyaknya darah pejabat tertumpah.

Bahkan Kim Jong Un lebih diktator dibanding sang ayah Kim Jong Il. Selama memerintah sejak 1994 menggantikan sang ayah Kim Il-sung. Demikian disampaikan sejumlah pejabat Korea Utara.

Menteri Luar Negeri Korea Selatan Yun Byung-se, dalam sebuah forum di Seoul membandingkan masa pemerintahan sang anak dengan sang ayah. Pada masa pemerintahan Kim Jong Il, hanya sekitar 10 pejabat yang dieksekusi mati di tahun pertama kekuasaannya.

Seorang pejabat dari Badan Intelijen Nasional Korea Selatan, yang menolak disebutkan namanya, mengutip sejumlah informasi kantor, yang menegaskan bahwa agen mata-mata kepercayaan Kim Jong Un telah mengeksekusi 70 pejabat.

Yun juga mengatakan bahwa Kim lebih menekankan "pemerintahan teror" dimana hal ini mempengaruhi kondisi pemerintahan dan negara secara signifikan. Banyak warga Korea Utara termasuk beberapa pejabat yang memilih bekerja di luar negeri dengan maksud untuk bisa membelot ke Korea Selatan.

Namun pada akhirnya Kim Jong Un tahu, entah tahu darimana yang pada akhirnya menyebabkan ia mengeksekusi pejabat tersebut karena dianggap berkhianat.

Korea Utara selama ini memang dinilai sebagai sebuah negara yang otoriter sejak diperintah keluarga Kim tahun 1948. Banyak pihak mencari tahu kondisi dalam pemerintahan, namun sangat sulit untuk benar-benar mengetahuinya.

Proses eksekusi yang dilakukan Kim Jong Un dianggap sebagai proses pembersihan pemerintahan tingkat tinggi sepanjang sejarah Korea Utara.

Untuk memperkuat kekuasaannya, kakek Kim Jong Un, Kim Il Sung sebagai pendiri Korea Utara tahun 1948 menghapus Korea Utara dari fraksi proSoviet dan ProTiongkok dalam kepemimpinan senior di tahun-tahun setelah perang Korea tahun 1950-1953. Banyak pejabat yang menjadi korban eksekusi saat itu karena dituduh menjadi mata-mata Amerika.

Pembersihan pemerintahan paling spektakuler sampai saat ini adalah ketika tahun 2013 lalu ia mengeksekusi pamannya, Jang Lagu Thaek, karena diduga melakukan pengkhianatan.


www.sakuratoto.com
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Sylvia Goh | Toto Solid Prediksi | Syair Sakuratoto
Copyright © 2011. Berita Hangat Terkini - All Rights Reserved
Template Created by Sylvia Goh Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger