Home » , , , , » "Om, Aku Masih Anak-Anak Tapi Hebat Ya Sudah Bisa Diajak Bikin Anak!" hahaa..^^

"Om, Aku Masih Anak-Anak Tapi Hebat Ya Sudah Bisa Diajak Bikin Anak!" hahaa..^^

Written By Unknown on Monday, October 12, 2015 | 10:46 AM



Pas mau cek email di yahoo tanggal 10 Juni kemarin, aku melihat satu berita tentang mucikari cilik dari Surabaya. Setelah itu nonton di tayangan berita banyak yang membahas masalah ini. Masuk ke kompasiana juga mbrudul tulisan tentang mucikari cilik. Aku pun sama, tangan ini nggremet-gremet pengen nulis tentang mereka tapi ku tahan karena belum jelas sebab musababnya.

Berita yang beredar ybs jadi mucikari karena faktor ekonomi (selalu jadi kambing hitam) terus ada yang bilang juga hanya untuk dapet Blackberry. Setelah dilakukan penyelidikan dan investigasi beberapa hari ini, maka di dapatlah keterangan dari NA (15 tahun) sang mucikari cilik yang duduk di kelas VIII Sekolah Menengah Pertama.

NA bilang, sebelum jadi mucikari cilik dia lebih dulu direkrut jadi PSK cilik oleh 2 orang perempuan berusia 19 dan 20 tahun yang sekarang masih dicari. Alasan NA jual diri karena muak dengan kondisi hidupnya yang broken home bahkan orang tuanya juga tidak perduli sewaktu dia ditangkap. NA sendiri, katanya sudah berhubungan intim secara aktif tanpa bayaran dengan pacarnya saat berusia 14 tahun.

Bosan jual diri dengan bandrol 500 ribu sampai 1,5 juta untuk satu kali ‘main’ saat memenuhi nafsu si Om yang ‘adiknya’ suka ‘daging muda’, sementara NA juga sudah tahu mudahnya mendapat uang srta melihat adanya prospek keuntungan dari jual diri, maka 6 bulan ini NA menjalankan bisnisnya sendiri tanpa harus buang keringat, cukup duduk manis dan memasarkan bisnisnya dengan link yang sudah di dapat selama jadi psk cilik.

Sistem yang NA jalankan menggunakan getok tular yaitu mengiming-imingi anak buah dengan uang dan Blackberry yang bisa di dapat dengan mudah cukup dengan sedikit berkeringat enak. Jika satu anak bersedia dan akhirnya mendapat apa yang diiming-imingi maka informasi akan ditularkan kepada teman yang lain hingga NA punya 10 anak buah. Anak buah NA juga memiliki alasan yang sama saat menjadi psk cilik karena muak dengan kondisi kehidupan, salah satu dintaranya bahkan mengaku pernah di perkosa ayah tirinya.

Bayangkan keuntungan bisnis ini. Satu anak di hargai 750ribu atau dua kali lipat. Dari satu anak NA mendapat untung 250 ribu. Satu minggu dapat 4 klien artinya NA berpenghasilan 1juta dalam seminggu tanpa perlu repot-repot ngangkang dan jadilah NA sebagai seorang pebisnis cilik yang sukses karena dia menjadi salah satu korban budak duniawi pengukur sukses dengan materi.

Ok mungkin, dari pada berkeringat enak dengan pacar yang juga nggak jelas juntrungannya dan habis manis sepah di buang atau dipaksa memuaskan nafsu ayah tiri hingga berkeringat dan nggak ada enak-enaknya sama sekali, ya mending sama si Om yang ngasih belain lembut, ngasih manja-manja dikit sambil berkeringat enak suka sama suka lalu berkata “Om, aku masih anak-anak tapi hebat ya sudah bisa di ajak bikin anak!” Sesudahnya di kasih uang jajan deh untuk dipake bersenang-senang guna sejenak melupakan kemuakan hidup. “Om senang kamu senang.” ucap si Om sambil menggamit dagu khas adegan dalam sinetron.

Sayangnya ini bukan sinetron yang di bilang menjijikan, lebay dan tidak mendidik. Ini realita setelah sebelumnya heboh 5 anak SD cabuli teman, mungkin berikutnya akan ada berita heboh anak TK kepergok main kuda-kudaan tanpa busana beserta belalai gajah kecil yang masuk ke dalam lubang buaya mini saat ditemukan di TKP. "Naudzubillah himinasyaitonirrajim, kami berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."

Berita ini harusnya jadi tamparan untuk semua orang tidak hanya menyalahkan orang tua, agama atau teknologi. Bb hanya sebagai media komunikasi juga sebagai iming-iming. Mau sampai kapan kita hanya berkata “Menjijikan”, “Nggak bermoral!”, “Astaga!” atau kata seru lainnya pertanda kaget yang harusnya di ucapkan sambil koprol. Oh ayolah, pahami mereka, jangan tutup mata dan lihat sekeliling. Hal seperti ini banyak dan ada di sekitar kita. Atau kita hanya akan mengkritik dan menyalahkan saja? Aku harap tidak.

Saat umur 15 tahun, aku duduk di bangku SMP kelas 3. saat itu adalah pertama kalinya aku melihat temanku berciuman bibir seperti dalam film yang sepertinya enak sekali. Aku juga sering mendapat cerita-cerita erotis dari beberapa orang teman yang sudah peting, katanya geli-geli nikmat, aku juga mendapat bacaan dalam 4 lembar kertas hvs yang sengaja di print anak laki-laki berisi tentang cerita seks dari 17tahun.com. Ada cerita anak 12 tahun yang belajar ML sama pembantu, Tante yang ngajarin ponakan enaknya main emut-emutan, ada mahasiswi yang meninggal gara-gara ususnya habis digerogoti lele yang masuk ke dalam perutnya gara-gara di pake masturbasi, habis nggak nahan pengen enak karena sudah di ajarin enak sama pacar tapi pacar lagi nggak ada walhasil lele jadi sasaran. Wkwkwk entah ceritanya benar atau tidak, tapi cerita-cerita itu seru dan bikin ser-seran tiap baca bagian yang agak-agak gimana gitu, terus di bahas deh sama-sama berdasarkan pengetahuan seadanya dan jadilah kami sebagai remaja tanggung yang sok tahu. Wkwkwk, maaf untuk yang mulai jijik saat membaca ini. Yah itu sih pengalamanku dan kawan-kawan zaman dulu yang masih sedang mencoba tahu dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Itulah hidup, itulah serunya pergaulan remaja. Hidup dan pergaulan kami mungkin bejat dan tidak bermoral karena kami tidak hidup dengan suci seperti kalian wahai para pemegang kunci pintu surga.

Aku dan beberapa teman mungkin hanya sebatas ingin tahu saja, kecuali beberapa orang teman dari keluarga broken home yang jadi budak narkoba dan terlanjur tahu apa itu berkeringat enak dan begitu pulalah mungkin dengan NA.

Itu sih salah mereka! Oh iya jelas itu salah mereka karena kenapa mau tahu tentang berkeringat enak. Tapi aku yakin, Insya Allah mereka juga mau kok jika seandainya mereka di beri tahu tentang baik buruk seks, mau kok di beri tahu bahwa ada Tuhan sebagai tempat berlindung dari kemuakan hidup, mau kok di beri tahu bahwa orang tua mereka sedang salah namun hidup mereka harus terus berlanjut.

Mereka menjadi seperti itu hanya sebagai jalan singkat yang juga kebetulan mendapat lingkungan dengan gaya hidup mewah. Persaingan dan pergaulan di kalangan remaja itu sulit man kalo loe ada dilingkungan kayak gini. Hidup adalah pembuktian untuk membuktikan sesuatu yang akhirnya kami sadari ternyata pembuktian nggak penting saat kami dewasa. Kami juga mau kok hidup dalam keluarga, pergaulan dan lingkungan sehat, bermoral, baik dan taat agama seperti para pemegang kunci pintu surga tapi kami juga tidak tahu kenapa kehidupan kami begitu dekat dengan neraka dan kami tidak memilih ini.

Untuk NA dan adik-adikku yang lain, sabar ya dik. Kakak tahu kalian hanya bermain-main dan kadung tahu apa itu ‘berkeringat enak’, Kakak tahu kalian muak dengan kondisi hidup tapi nanti kalian pasti bisa lebih memaknai hidup ini. Jangan lupa nanti jika masalah ini sudah selesai, kalian bagi ya cerita kalian selama menjadi sorotan media, bagaimana itu di hujat dan bagaimana kalian melewati hidup yang memuakkan itu.

Oh iya, jangan lupa bilang sama anak-anak lain kalau main bikin anak sama si Om saat masih anak-anak juga rasanya pasti nggak enak-enak amat kan? Kasih tahu yang lain juga kalo belaian lembut dan manja si Om cuma boong-boongan doing karena 'adik'nya lah yang sebenarnya manja dan ingin di belai. Kakak kasih tahu ya Dik, uang yang si Om kasih sebenarnya nggak asyik lho, punya BB juga nggak bikin kamu keren karena sukses dan bahagia lebih dari itu sayang.

Kalian adalah pelajaran berharga untuk semua orang dan semoga Kakak berjodoh untuk bisa bertemu kalian lalu nanti kita sama-sama ngasih tahu teman-teman yang lain tentang apa yang kalian alami. SEMANGAT

Teman-teman mari kita doakan NA dkk juga adik-adik lainnya yang mengalami nasib sama, agar masa depan jauh lebih baik. Setidaknya itu dulu yang bisa ku lakukan.
Share this article :

Post a Comment

 
Support : Sylvia Goh | Toto Solid Prediksi | Syair Sakuratoto
Copyright © 2011. Berita Hangat Terkini - All Rights Reserved
Template Created by Sylvia Goh Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger